Kamu
adalah secercah harapanku.
Entah
sekian berapa.
Mungkin
dua bilangan yang tak terhitung.
Tapi
tetap saja kamu yang masih.
Memang
lelah untuk mengenal keberapa kalinya.
Hanya
teringat dengan kata-kata yang terlintas “Mau turun dimana pesawat itu?”
Gue
yakin pesawat itu bisa terbang kalau dia punya planning bakal kemana arahnya
dan terjadwal kapan turunnya .
Pesawat
juga gak mungkin berputar-putar diatas awan.
Angin
bertiup, gak mungkin juga dia tetap berada diatas.
Hujan,
gak mungkin juga dia tetap berada diatas . Satu pertanyaan . “Gimana dengan
penumpangnya?”
Badai.
Ah… Badai , halilintar, cetar, membahana . Itu pesawat , bukan syahrini.
Teringat
lagi dengan kalimat seperti ini “Kapan sampe?” Ah… itu cukup mengkhawatirkan
sanak saudara penumpang pesawat yang lagi kepingin pulang kampung.
Sama
deh sama pesawat yang satu ini , teringat lagi dengan pertanyaan sama . Cuma
aja, pilotnya stupid . Dia jawab “Gatau”
Yah
gatau deh sampe kapan pesawat itu berada diatas . Semoga cepat landing dengan
selamat J